Senin, 16 Juni 2025

Surat Tidak Resmi Kepada Guru

contoh surat tidak rasmi

## Surat Tidak Resmi Kepada Guru: Ungkapan Terima Kasih dan Kerinduan

Yth. Ibu/Bapak [Nama Guru],

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bagaimana kabarnya Ibu/Bapak hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal’afiat dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Saya, [Nama Anda], murid Ibu/Bapak di kelas [Kelas Anda Dulu] angkatan [Angkatan Tahun], memberanikan diri menulis surat ini. Sebenarnya, sudah lama sekali saya ingin menyapa Ibu/Bapak, tetapi baru sekarang ada kesempatan yang tepat.

Rasanya baru kemarin saya duduk di bangku [Nama Sekolah Dulu], mendengarkan penjelasan Ibu/Bapak tentang [Mata Pelajaran yang Diajarkan Guru]. Ingatan tentang masa-masa sekolah itu masih sangat jelas terukir dalam benak saya. Suara Ibu/Bapak saat mengajar, candaan bersama teman-teman sekelas, bahkan aroma buku-buku pelajaran di perpustakaan, semuanya masih terasa begitu nyata.

Saya masih ingat betul bagaimana Ibu/Bapak dengan sabar menjelaskan materi pelajaran yang sulit. Ibu/Bapak tidak pernah lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, bahkan terkadang mengulang penjelasannya berkali-kali agar kami benar-benar paham. Saya juga ingat bagaimana Ibu/Bapak selalu memberikan motivasi dan semangat kepada kami untuk belajar lebih giat dan meraih cita-cita.

Terutama, saya sangat terkesan dengan cara Ibu/Bapak dalam [Sebutkan satu hal spesifik yang membuat Anda terkesan dengan guru tersebut. Contoh: “mengajarkan nilai-nilai kejujuran dalam mengerjakan ulangan” atau “membuat pelajaran sejarah menjadi hidup dan menarik dengan bercerita tentang tokoh-tokoh pahlawan”]. Hal ini sangat membekas dalam diri saya dan membentuk karakter saya hingga saat ini.

Dulu, mungkin saya belum sepenuhnya menyadari betapa pentingnya peran seorang guru dalam kehidupan seorang murid. Sekarang, setelah saya lulus sekolah dan menjalani kehidupan yang sebenarnya, saya baru merasakan betapa besar jasa Ibu/Bapak. Ilmu yang Ibu/Bapak ajarkan, nasihat yang Ibu/Bapak berikan, dan nilai-nilai yang Ibu/Bapak tanamkan, semuanya sangat bermanfaat bagi saya dalam menghadapi berbagai tantangan dan meraih kesuksesan.

Kini, saya bekerja sebagai [Sebutkan Pekerjaan Anda]. Setiap hari, saya berusaha untuk menerapkan ilmu dan nilai-nilai yang saya dapatkan dari Ibu/Bapak dalam pekerjaan saya. Saya selalu ingat pesan Ibu/Bapak untuk selalu bekerja keras, jujur, dan bertanggung jawab. Saya yakin, tanpa bimbingan Ibu/Bapak, saya tidak akan bisa mencapai posisi saya saat ini.

Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian Ibu/Bapak dalam menghadapi kenakalan kami saat di sekolah dulu. Dulu, kami sering membuat Ibu/Bapak kesal dengan tingkah laku kami yang kurang sopan. Kami sering terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, atau bahkan berbuat onar di kelas. Namun, Ibu/Bapak selalu memaafkan kami dan memberikan kesempatan kepada kami untuk memperbaiki diri.

Saya ingat suatu ketika, saya [Ceritakan sebuah pengalaman pribadi yang melibatkan guru tersebut, baik yang lucu, menyedihkan, atau mengharukan. Contoh: “pernah tidak mengerjakan PR matematika dan Ibu/Bapak memberikan saya kesempatan untuk mengerjakannya di jam istirahat” atau “pernah sakit di sekolah dan Ibu/Bapak mengantar saya pulang ke rumah”]. Kejadian itu sangat menyentuh hati saya dan membuat saya sadar bahwa Ibu/Bapak tidak hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai orang tua kedua bagi kami di sekolah.

Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Guru harus memiliki kesabaran yang tinggi, dedikasi yang besar, dan cinta yang tulus kepada murid-muridnya. Ibu/Bapak telah menunjukkan semua itu kepada kami. Ibu/Bapak telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan bangsa dan membekali kami dengan ilmu dan pengetahuan yang berguna bagi masa depan kami.

Saya sangat merindukan suasana belajar di kelas Ibu/Bapak. Saya rindu mendengarkan cerita-cerita inspiratif dari Ibu/Bapak, rindu berdiskusi dengan teman-teman sekelas, dan rindu merasakan kehangatan dan kebersamaan di sekolah. Saya juga rindu melihat senyum Ibu/Bapak yang selalu menyemangati kami.

Saya berharap, suatu saat nanti saya bisa bertemu dengan Ibu/Bapak secara langsung dan bersilaturahmi. Saya ingin mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Ibu/Bapak atas segala jasa dan pengorbanan Ibu/Bapak selama ini. Saya juga ingin berbagi cerita tentang kehidupan saya setelah lulus sekolah dan mendengarkan cerita dari Ibu/Bapak tentang perkembangan sekolah dan murid-murid yang baru.

Saat ini, saya [Sebutkan rencana atau harapan Anda terkait dengan guru tersebut. Contoh: “berencana untuk mengunjungi sekolah Ibu/Bapak pada saat liburan sekolah” atau “berharap Ibu/Bapak masih mengajar di sekolah agar saya bisa memperkenalkan Ibu/Bapak kepada anak-anak saya”]. Saya berharap, hubungan baik antara saya dan Ibu/Bapak akan terus terjalin meskipun saya sudah bukan lagi murid Ibu/Bapak.

Akhir kata, saya ingin memohon maaf apabila ada kata-kata atau perbuatan saya yang kurang berkenan di hati Ibu/Bapak. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi atas segala bimbingan dan arahan Ibu/Bapak selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Ibu/Bapak. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hormat saya,

[Nama Anda]

[Alamat Anda (opsional)]

[Nomor Telepon Anda (opsional)]

[Email Anda (opsional)]

contoh surat tidak rasmi 728×943 contoh surat tidak rasmi from www.slideshare.net
contoh surat tidak resmi  guru orangtua sahabat saudara kosngosan 600×426 contoh surat tidak resmi guru orangtua sahabat saudara kosngosan from www.kosngosan.com

0 komentar:

Posting Komentar