Hujan deras memang membawa kesegaran bagi lingkungan, namun bagi pemilik mobil, seringkali muncul kekhawatiran terkait performa kendaraan. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah mesin mobil sulit atau bahkan tidak bisa dihidupkan setelah hujan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama masalah ini. Berikut penjelasannya:
Penyebab Mesin Mobil Susah Hidup Setelah Hujan
1. Masalah pada Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan mobil sangat rentan terhadap air. Hujan deras dapat menyebabkan air merembes ke komponen-komponen penting seperti busi, kabel busi, koil pengapian, distributor (pada mobil lama), dan sensor-sensor. Air yang mengenai komponen-komponen ini dapat menyebabkan:
- Korsleting: Air yang bersifat konduktor dapat menyebabkan hubungan pendek (korsleting) pada sistem kelistrikan. Korsleting ini dapat menghambat aliran listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi, sehingga pembakaran tidak terjadi dan mesin tidak bisa hidup.
- Kebocoran Arus Listrik: Air dapat menjadi jalur bagi arus listrik untuk bocor ke ground (rangka mobil). Hal ini menyebabkan tegangan yang sampai ke busi menjadi lemah, sehingga percikan api yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.
- Kerusakan Komponen: Air yang masuk ke dalam komponen kelistrikan dapat menyebabkan korosi dan kerusakan permanen. Komponen yang rusak tentu saja tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat menyebabkan mesin sulit dihidupkan.
Solusi: Periksa semua komponen kelistrikan yang mungkin terkena air. Keringkan dengan kain bersih atau semprotkan dengan cairan pembersih khusus komponen elektronik (contact cleaner). Jika ada komponen yang terlihat berkarat atau rusak, sebaiknya diganti.
2. Air Masuk ke Ruang Bakar
Meskipun jarang terjadi, air dapat masuk ke ruang bakar mesin melalui celah-celah tertentu, seperti saluran intake udara yang terendam banjir. Air yang masuk ke ruang bakar dapat menyebabkan:
- Kompresi Lemah: Air yang masuk ke ruang bakar akan menggantikan udara, sehingga kompresi yang dibutuhkan untuk pembakaran tidak tercapai. Mesin akan terasa berat saat distarter dan tidak bisa hidup.
- Water Hammer: Dalam kasus yang lebih parah, air yang masuk ke ruang bakar dapat menyebabkan water hammer. Water hammer terjadi ketika piston mencoba menekan air yang tidak dapat dikompresi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin seperti connecting rod (stang piston), crankshaft (kruk as), dan blok mesin.
Solusi: Jika Anda menduga air masuk ke ruang bakar, jangan mencoba menyalakan mesin. Lepaskan busi dan putar mesin secara manual untuk mengeluarkan air dari ruang bakar. Setelah itu, pasang kembali busi dan coba nyalakan mesin. Jika masih tidak bisa, sebaiknya bawa mobil ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut.
3. Masalah pada Sistem Bahan Bakar
Air yang masuk ke dalam tangki bahan bakar atau sistem bahan bakar dapat menyebabkan masalah pada saat pembakaran. Hal ini bisa terjadi jika tutup tangki bahan bakar tidak rapat atau ada kebocoran pada sistem bahan bakar. Air dalam bahan bakar dapat menyebabkan:
- Penyumbatan: Air dapat menyebabkan karat dan endapan di dalam tangki bahan bakar dan saluran bahan bakar. Endapan ini dapat menyumbat filter bahan bakar dan injektor, sehingga aliran bahan bakar ke mesin terhambat.
- Perubahan Komposisi Bahan Bakar: Air yang bercampur dengan bahan bakar dapat mengubah komposisi bahan bakar, sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna.
Solusi: Kuras tangki bahan bakar dan bersihkan sistem bahan bakar. Ganti filter bahan bakar dan periksa injektor. Jika injektor kotor, bersihkan atau ganti dengan yang baru.
4. Aki Lemah atau Soak
Hujan deras yang disertai suhu dingin dapat memperburuk kondisi aki yang sudah lemah. Suhu dingin dapat menurunkan performa aki, sehingga tegangan yang dihasilkan tidak cukup untuk menghidupkan mesin. Selain itu, air yang mengenai aki dapat menyebabkan soak dan korsleting kecil, yang semakin memperlemah aki.
Solusi: Periksa tegangan aki dengan voltmeter. Jika tegangan di bawah 12 volt, aki perlu diisi ulang atau diganti. Pastikan terminal aki bersih dan terpasang dengan kuat.
5. Sistem Alarm atau Immobilizer Bermasalah
Beberapa mobil dilengkapi dengan sistem alarm atau immobilizer yang sensitif terhadap air. Hujan deras dapat menyebabkan sistem ini mengalami gangguan dan mencegah mesin dihidupkan. Sistem ini dirancang untuk mencegah pencurian, namun terkadang dapat menyebabkan masalah jika terkena air.
Solusi: Coba nonaktifkan sistem alarm atau immobilizer. Baca buku manual mobil untuk mengetahui cara menonaktifkan sistem tersebut. Jika masalah tetap berlanjut, sebaiknya bawa mobil ke bengkel spesialis alarm atau immobilizer.
Tips Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips untuk mencegah mesin mobil susah hidup setelah hujan:
- Parkirkan mobil di tempat yang teduh atau terlindung dari hujan.
- Pastikan semua tutup dan seal pada mobil, termasuk tutup tangki bahan bakar, dalam kondisi baik dan rapat.
- Periksa dan rawat sistem kelistrikan secara berkala.
- Hindari menerobos banjir.
- Jika mobil terendam banjir, segera bawa ke bengkel untuk diperiksa secara menyeluruh.
Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi masalah mesin mobil yang susah hidup setelah hujan, Anda dapat lebih siap menghadapi situasi ini dan menjaga performa kendaraan Anda tetap optimal.
0 komentar:
Posting Komentar